Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sabtu, 19 September 2009

Tulisan yang membuatku tersentuh dari salah seorang ikhwah di amerika...

kenapa aku belajar bahasa arab

Belajar bahasa arab menurutku tidak sama dengan belajar bahasa yang lain. Aku belajar bahasa Inggris, karena memang untuk lulus SMA harus bisa bahasa inggris, masuk UGM juga harus melalui test TOEFL, dan ketika kuliah, handout plus literaturku sebagian besar berbahasa inggris. Bisa dikatakan aku belajar bahasa Inggris karena terpaksa. Lain bahasa inggris, lain pula bahasa sunda. Berhubung teman dekatku dulu orang sunda, jadilah aku sedikit lancar bercakap-cakap dengan bahasa sunda, meski sekarang sudah lupa semua. Bahasa jepang, mungkin menarik juga untuk sekedar having fun. Dan masih banyak alas an kenapa aku mau belajar bahasa tertentu.

Khusus untuk bahasa arab, aku punya tujuan yang tidak sekedar terpaksa, atau having fun. Ada keinginan untuk mendalami, bahkan aku bercita-cita untuk menguasai. Azzamku sangat kuat, meskipun dalam prakteknya belum maksimal. Entah sejak kapan, aku mulai jatuh cinta dengan bahasa Arab. Yang jelas sewaktu masih di pesantren, aku malah belum tertarik. Cenderung agak terpaksa, malah.


Setelah kuselidiki, ternyata sebuah kuliah agama dari dosenku (Ir. Didik Kristiadi MLA, MAUD) lah yang telah membuatku jatuh cinta dengan bahasa arab. Ketika itu beliau menceritakan pengalaman spiritualnya dari penggemar music country dengan gaya cowboy menjadi seperti sekarang (salafy). Beliau mengatakan : “saya menyesal, kenapa dulu saya mengkursuskan anak saya bahasa Inggris, piano, tapi justru tidak saya kursuskan bahasa arab. Padahal bahasa arab adalah salah satu modal dasar untuk menghadapi masa depan yang hakiki….” Yang membuatku terharu, beliau mengucapkannya dengan wajah penuh penyesalan,dan mata yang berkaca-kaca. Beliau mengungkapkan perasaannya dengan sungguh-sungguh. Saat itulah aku terbayang wajah ayahku. Ribuan ungkapan terimakasih dan rasa syukur aku haturkan kepada Allah yang telah menakdirkanku melalui ayahku bersekolah dipesantren. Dimana, didalamnya aku mendapatkan pelajaran-pelajaran yang menjadi modal untuk perjalanan hidup yang lebih panjang. Saat itulah, perasaan menjadi anak yang terbuang (dibuang kepesantren) berubah 180 derajat. Ternyata alasan ayahku menyekolahkan dipesantren karena beliau memikirkan masa depanku. Yah…masa depan yang hakiki. Terimakasih ayah…

Saat itulah, kenapa aku sangat bersemangat me-review bahasa arab yang telah lama tidak aku sentuh. Sejak saat itu, Kajian-kajian kitab berbahasa arab, dimataku bagaikan “fun learning” yang membuatku ketagihan. Kajian-kajian tafsir semakin mengingatkan memoriku betapa indah bahasa Alquran yang tentu saja berbahasa arab. Pemilihan kata, susunan kalimat, sampai majas-majas yang dipakai benar-benar luar biasa. Semua itu lebih terasa keindahannya ketika kita benar-benar memahaminya. Dan untuk memahami, tentu saja harus bisa berbahasa arab.

Bahasa arab memang sangat istimewa. Banyak keunikan-keunikan disana. Untuk mempelajarinya, waktu 6 tahun dipesantren tidaklah cukup. Padahal, menurutku bhasa arab adalah mata pelajaran dengan sks terbesar, meskipun dipecah-pecah menjadi beberapa mata pelajaran. Ada nahwu, yang belajar tentang susunan kalimat, ada shorof untuk mengenal pembentukan kata, ada muthola’ah(belajar menela’ah dan menganalisis bacaan), ada insya’ (mengarang), ilmu rosm (mempelajari tulisan), ada balaghoh (belajar sastra bahasa –ini favoritku-), dan masih banyak mata pelajaran pendukung lainnya. Seperti muhadatsah(percakapan), mahfudzot (kata-kata mutiara), dan sebagainya.

Belajar bahasa Arab menurutku tidak sekedar untuk bisa bercakap-cakap atau berkomunikasi. Kalau skedar untuk bisa bercakap-cakap, lebih mudah rekreasi atau summer camp ke Mesir atau Saudi beberapa bulan. Insya Allah pulang ke Indonesia sudah bisa bercakap-cakap dengan lancar. Ketika dipesantrenpun, aku kurang berminat dengan muhadatsah (belajar percakapan, apalagi yang menggunakan bahasa ‘gaul’). Aku lebih suka belajar balaghoh, nahwu, ataupun shorof. Point penting lain dari proses belajar bahasa arab, adalah sedikit serius. “fun learning” dalam mempelajari bahasa arab bukanlah dengan menyanyi, atau games seperti ketika belajar bahasa inggris. Tapi “fun learning”nya adalah mengkaji kitab, ikut kajian tafsir Alquran. Yah, disana akan banyak ditemui kehebatan-kehebatan bahasa arab. Dengan melihat kehebatannya, pastilah kita akan semakin penasaran. Nah, disitulah letak “fun learning” nya..

Meskipun untuk tahap awal, memang perlu penyegaran dengan muhadatsah, mahfudzot atau imla’. Tapi untuk selanjutnya, niatkanlah dengan tulus, kemudian bersungguh-sungguh.keistiqomahan, itu juga merupakan kunci penting. Berdasarkan pengalaman, banyak teman-temanku yang akhirnya ‘mutung’ belajar bahasa arab karena sering absen. Padahal, absen satu kali berarti ketinggalan satu paket pelajran. Sedangkan pelajaran nya saling berkaitan antara satu pertemuan dengan pertemuan berikutnya. Tapi jangan khawatir……..Jika azzam sudah kuat, jalan akan dipermudah. Sudah banyak bukti-bukti nyata. Beberapa orang teman-temanku yang sama sekali tidak ada basic pesantren, kuliah di fakultas teknik, tapi dengan semangat yang tinggi, kemampuan bahasa Arabnya bisa melebihi alumni pesantren.

Teruntuk teman-teman dan sahabatku, semangat ya, untuk belajar bahasa arab!!! Jangan pantang menyerah!!! Kalau menemui kesulitan, bersabarlah dan kuatkan azzam, bahwa “aku pasti bisa”. Sesungguhnya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan….

Semakin engkau mendalami bahasa arab, semakin dalam pula ketakjubanmu akan keagungan-Nya


Read More......

Senin, 14 September 2009

Kalau masih bingung.....Lihat contoh

Contoh:
 نَحْنُ نَنْصُرُكَ = kami (lk / pr) sedang / akan menolongmu (lk).
نَحْنُ = kami (Kata ganti untuk subjek laki-laki)
نَنْصُرُ = sedang / akan menolong (Fi'il Mudhori’ cirinya: diawali dengan salah satu dari huruf Mudhoro’ah yang empat dan yang ada sini yaitu "نَ" yang berarti “kami (lk / pr))
كَ = …mu (Kata ganti untuk objek laki-laki).

 هُوَ يَضْرِبُهَا = Dia (lk) sedang / akan memukulnya (pr).
هُوَ = Dia (Kata ganti untuk subjek laki-laki).
يَضْرِبُ = sedang / akan menolong (Fi'il Mudhori’ cirinya: diawali dengan salah satu dari huruf Mudhoro’ah yang empat dan yang ada sini yaitu "يَ" yang berarti “Dia” (lk))
هَا = …nya (Kata ganti untuk objek perempuan).
 أَنْتَ تَأْمُرُنِيْ = kamu (lk) sedang / akan memerintahku (lk & pr).
أَنْتَ = kamu (Kata ganti untuk subjek laki-laki).
تَأْمُرُ = sedang / akan memerintah (Fi'il Mudhori’ cirinya: diawali dengan salah satu dari huruf Mudhoro’ah yang empat dan yang ada sini yaitu "تَ" yang berarti “kamu” (lk))
نِيْ = …ku (Kata ganti untuk objek laki-laki / perempuan).

keterangan:
untuk kata ganti kepemilikan seperti contoh:
bukumu = كِتَابُكَ
rumah mereka = بَيْتُهُمْ
pulpennya = قَلَمُهَا
maka ini semuanya menggunakan kata ganti untuk objek kecuali pada kata ganti (…ku) maka ia menggunakan يْ (Ya sukun saja tanpa menggunakan نِيْnun berharokat kasrah lagi) jadi:
bukuku = كِتَابِيْ bukan كِتَابَنِيْ / كِتَابُ أَنَا
pulpenku = قَلَمِيْ bukan قَلَمَنِِيْ / قَلَمُ أَنَا



Read More......

ضَمِيْر / DHAMIR (Kata Ganti)

ضَمِيْر
DHAMIR (Kata Ganti)
Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau mewakili penyebutan sesuatu / seseorang baik sekelompok maupun tunggal.
Contoh:
مُحَمَّدٌ يُحِبُّ فَاطِمَةَ = Muhammad mencintai Fathimah
=
هُوَ يُحِبُّهَا = Dia mencintainya
Pada contoh di atas, kataمُحَمَّدٌ diganti dengan هُوَ ( = dia), sedangkan فَاطِمَةَ ( = Fathimah) diganti dengan هاَ ( = …nya ).
Kata هُوَ danهاَ dinamakan Dhamir atau Kata Ganti.
Dalam bahasa arab kata ganti (Dhamir) terbagi menjadi dua:
1) Kata ganti untuk subjek yaitu kata yang menggantikan kedudukan subjek / si pelaku.
Yaitu:
أَنْتَ = engkau (lk). هُوَ = dia (lk).
أَنْتُمَا = kalian berdua (lk). هُمَا = mereka berdua (lk).
أَنْتُمْ = kalian (lk). هُمْ = mereka (lk).
أَنْتِ = engkau (pr). هِيَ = dia (pr).
أَنْتُمَا = kalian berdua (pr). هُمَا = mereka berdua (pr).
أَنْتُنَّ = kalian (pr). هُنَّ = mereka (pr).
أَنَا = Aku atau saya (lk / pr).
نَحْنُ = kami atau kita (lk / pr).

2) Kata ganti untuk objek yaitu kata yang menggantikan kedudukan objek / sasaran dari perbuatan si pelaku
Yaitu:
كَ… = …mu (lk). هُ… = …nya (lk).
كُمَا… = …kalian berdua (lk). هُمَا… = …mereka berdua (lk).
كُمْ… = …kalian (lk). هُمْ… = …mereka (lk).
كِ… = …mu (pr). هَا… = …nya (pr).
كُمَا… = …kalian berdua (pr). هُمَا… = …mereka berdua (pr).
كُنَّ… = …kalian (pr). هُنَّ… = …mereka (pr).

نِيْ = …ku (lk & pr).
نَا = …kami (lk & pr).



Read More......

Coba sekarang kita praktekan....!!!

setelah kita mengetahui pengetahuan dasar yang telah lalu di sampaikan maka mari kita sama-sama praktekan serta hafalkan percakapan berikut :
tanyakan kalau ada yang tidak tahu artinya !!!

الحِوَارُ الأَوَّلُ
• التَّعَارُفُ
مُحَمَّدٌ : السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ
إِسْمَاعِيْلُ : وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
مُحَمَّدٌ : صَبَاحُ الخَيْرِ
إِسْمَاعِيْلُ : صَبَاحُ النُّوْرِ
مُحَمَّدٌ : كََيْفَ حَالُكَ ؟
إسماعيل : الحَمْدُ لله أنَا بِخَيْر
مُحَمَّدٌ : لَوْ سَمَحْتَ, مَا اسْمُك يَا أخِي الكَرِيْمِ ؟
إِسْمَاعِيْلُ : اسْمِيْ إِسْمَاعِيْلُ, وَ أَنْتَ مَا اسْمُكَ.؟
مُحَمَّدٌ : اسْمِيْ مُحَمَّدٌ.
إِسْمَاعِيْلُ : أَنَا سَعِيْدٌ بِلِقَائِك يا محمّد.
مُحَمَّدٌ : و أَنَا كذالك.
إِسْمَاعِيْلُ : مَعَ السَّلاَمَة.
مُحَمَّدٌ : إِلَى اللِّقَاء.



Read More......

Sabtu, 18 Juli 2009

Faidah penting

ehmmm toyyib ikhwani fillah kita teruskan pembahasannya....semoga para sobat sekalian selalu bersemangat mengikutinya, mmmm kemarin kita sampai di pembahasan tentang huruf ya...nah sekarang ini saya mau membahas tentang ciri-Cirinya sekaligus memberikan ringkasan dari semua pelajaran yang telah kita ambil dan perinciannya adalah sebagai berikut:

Harf ia tidak memiliki ciri khusus sebagaimana Isim ataupun Fi’il namun ia dapat dihafal karena jumlahnya tidaklah banyak, adapun perinciannya maka insyaAllah akan dibahas pada tempatnya.

 Dari pengetahuan dasar ini kita dapat membedakan antara ketiga hal diatas (Isim, Fi’il dan Harf) untuk lebih jelasnya lagi perhatikanlah contoh berikut:
قَدْ جَلَسَتْ عَائِشَةُ عَلَى اْلكُرْسِيِّ
Aisyah benar-benar telah duduk di atas kursi
قَدْ = (benar-benar) HARF (Cirinya: tidak ada ciri khusus “akan dibahas pada tempatnya insyaAllah)
جَلَسَتْ = (telah duduk) Fi'il Madhi (adanya Ta Ta’nits atau Ta sukun diakhir kata sebagai simbol dari kata ganti yang menunjukkan arti “Dia” untuk perempuan)
عَائِشَةُ = (Aisyah) ISIM (karena ia nama orang)
عَلَى = (di atas) HARF (Cirinya: tidak ada ciri khusus “akan dibahas pada tempatnya insyaAllah)
اْلكُرْسِيِّ = (kursi) ISIM ( cirinya: ada alif lam di awal katanya)

سَأَقُوْلُ لِمُحَمَّدٍ : اِجْلِسْ عَلَى اْلكُرْسِيِّ!
Aku akan berkata kepada Muhammad duduklah di atas kursi
سَ = (akan) HARF (akan dibahas pada tempatnya insyaAllah)
أَقُوْل = (Aku berkata) Fi'il Mudhori’ (diawali dengan salah satu dari huruf Mudhoro’ah yang empat dan yang ada sini yaitu "أَ" yang berarti “aku”, dan juga didahului dengan huruf "س" yang berarti “akan”)
لِ = (kepada) HARF (cirinya: tidak ada ciri khusus “akan dibahas pada tempatnya insyaAllah)
مُحَمَّد = (Muhammad) ISIM (karena ia nama orang)
اِجْلِسْ = (duduklah) Fi’il Amar (cirinya: Akhir katanya berharakat sukun yang mana hal ini digunakan sebagai simbol bahwasanya yang di perintah adalah pria.)
عَلَى = (di atas) HARF (cirinya: tidak ada ciri khusus “akan dibahas pada tempatnya insyaAllah”)
اْلكُرْسِيِّ = (kursi) ISIM ( cirinya: ada alif lam di awal katanya)

Keterangan :
قَدْ " "apabila mendahului Fi’il Madhi maka artinya sungguh-sungguh / benar-benar, namun apabila mendahului Fi’il Mudhori’ maka artinya kadang-kadang.

Read More......

Jumat, 10 Juli 2009

Pelajaran ketiga

Meneruskan tema kita "pembagian kata dalam bahasa arab" dimana pada posting yang lalu kita telah membahas dua bagian yaitu ISIM dan FI'IL maka sekarang masuklah kita kepada bagian yang ketiga sekaligus menjadi bagian yang terakhir dari pembahasan tema ini yaitu:

HARF ( حَرْف ) atau "kata tugas".

HARF Secara bahasa berarti huruf seperti yang kita kenal dalam bahasa indonesia yaitu ada 26 huruf. Sedangkan dalam bahasa arab kita mengenal ada
28 huruf yang kita kenal dengan huruf hijaiyah. Akan tetapi, huruf yang dimaksud disini bukan setiap huruf hijaiyah yang tidak memiliki arti melainkan huruf hijaiyah yang memiliki arti seperti فَ (maka) وَ (dan) بِ (dengan) لِ (untuk) كَـ (seperti). سَ (akan), hal ini tidak lain ialah dikarenakan ketidaksamaan karakteristik antara satu bahasa dengan bahasa lainnya, dan karena setiap bahasa mempunyai karakteristiknya masing-masing, definisi tentang HARF sampai saat ini belum ada kejelasan yang pasti akan tetapi satu hal yang pasti bahwa HARF ini ialah ia tidak memiliki ciri seperti ciri isim ataupun Fi’il.

Sedangkan menurut ulama nahwu, HARF adalah kata yang tidak mempunyai arti kecuali apabila bersambung dengan isim atau Fi’il.

Oleh karena itu, maka HARF terbagi menjadi tiga yaitu:

1. Huruf yang masuk pada isim dan Fi’il.

Contoh:
هَلْ أَنْتَ طَالِبٌ ؟ = ِِِِِApakah engkau seorang pelajar?
هَلْ قَرَأْتَ القُرْآنَ ؟ = Apakah engkau sudah membaca Al-Qur'an?

2. Huruf yang masuk pada isim saja.

Contoh:
الكِتَابُ عَلَى اْلمَكْتَبِ = Buku itu ada di atas meja.
مُحَمَّدٌ فِيْ اْلبَيْتِ = Muhammad ada didalam rumah.

3. Huruf yang masuk pada Fi’i saja.

Contoh:

أَنَا لَمْ أَقْرَأْ اْلقُرْآنَ = Aku belum membaca Al-Qur'an.
أَنَا لَنْ أَكْتُبَ الرِّسَالَةَ = Aku tidak akan menulis surat.



Read More......

Kamis, 09 Juli 2009

Pelajaran kedua

Yap......Assalamualaikum
para pengunjung tercinta.....Toyyib...pada posting yang lalu kita telah mengambil tentang pembahasan "pembagian kata dalam bahasa arab" yaitu ada tiga......kemarin kita telah mengambil satu darinya yaitu Isim.....dan sekarang insyaallah kita akan meneruskan pembagian yang kedua yaitu FI'IL ( فِعْل ) atau "kata kerja".

Fi’il adalah kata kerja yaitu kata yang menunjukkan suatu pekerjaan.
Sedangkan menurut ulama nahwu, Fi’il adalah kata yang menunjukkan makna pada dirinya dan berkaitan dengan satu dari 3 macam waktu.( masa lampau, masa sekarang , masa akan datang).

Contoh:
فَعَلَ = telah melakukan.
يَفْعُلُ = sedang melakukan.
اُفْعُلْ = lakukanlah!.

Pada dasarnya Fi’il (kata kerja) terbagi tiga:

1. FI'IL MADHI (فِعْلُ المَاضِيْ) yaitu "kata kerja bentuk lampau", yang memiliki arti “telah” atau “sudah” atau dalam istilah bahasa inggrisnya dikenal dengan past tense.
beberapa diantara cirinya ialah:

 Adanya Ta Ta’nits atau Ta sukun diakhir kata sebagai simbol dari kata ganti yang menunjukkan arti “Dia” untuk perempuan.
Contoh:
فَعَلَتْ = Dia (perempuan) telah melakukan.
كَتَبَتْ فَاطِمَةُ رِسَالَةً = Fathimah telah menulis sebuah surat.
جَلَسَتْ عَائِشَةُ عَلَى اْلكُرْسِيِّ = Aisyah telah duduk di atas kursi

 Didahului dengan kata " قَدْ " yang artinya sungguh-sungguh atau benar-benar).

Contoh:
قَدْ فَعَلَتْ = Dia (perempuan) benar-benar telah melakukan.
قَدْ كَتَبَتْ فَاطِمَةُ رِسَالَةً = Fathimah benar-benar telah menulis sebuah surat.
قَدْ جَلَسَتْ عَائِشَةُ عَلَى اْلكُرْسِيِّ = Aisyah benar-benar telah duduk di atas kursi

2. FI'IL MUDHARI’( فِعْلُ المُضَارِعِ) yaitu "kata kerja bentuk sekarang atau akan datang".
yang memiliki arti “sedang” atau “akan” yang dalam istilah bahasa inggrisnya dikenal dengan present continues tense.

Beberapa diantara cirinya ialah:

 Didahului dengan Huruf " قَدْ " juga sebagaimana pada Fi’il Madhi namun disini artinya kadang-kadang.

Contoh:
ذَلِكَ قَدْ يَفْعَلُ = kadang-kadang dia melakukan itu.
قَدْ تَكْتُبُ فَاطِمَةُ رِسَالَةً = kadang-kadang Fathimah menulis sebuah surat.

 Didahului dengan huruf " سَ " / "سَوْفَ" yang kedua-duanya menunjukkan arti “akan”, namun " سَ " biasa digunakan untuk masa mendatang dalam masa yang dekat dan adapun "سَوْفَ" maka ia biasa digunakan masa mendatang namun dalam masa yang jauh.

Contoh:
سَيَفْعَلُ ذَلِكَ = dia akan lakukan itu.
سَتَكْتُبُ فَاطِمَةُ رِسَالَةً = Fathimah akan menulis sebuah surat.

 Selalu diawali dengan salah satu dari huruf-huruf Mudhoro’ah yang empat.
huruf Mudhoro’ah yaitu huruf yang digunakan sebagai simbol dari kata ganti yang terletak di awal kata kerja (Fi’il Mudhori’):

أَ = Aku / Saya. (lk / pr)
نَ = Kami / Kita (lk / pr)
يَ = Dia. (lk / pr)
تَ = Dia (pr) / Kamu. (lk)

Contoh:

أَفْعَلُ ذَلِكَ = aku sedang melakukan itu.
تَكْتُبُ فَاطِمَةُ رِسَالَةً = (Dia) Fathimah sedang menulis sebuah surat.
أَنْتَ تَكْتُبُ رِسَالَةً = (Kamu) sedang menulis sebuah surat.
نَجْلِسُ عَلَى اْلكُرْسِيِّ = kami sedang duduk diatas kursi.
يَقْرَأُ إِسْمَاعِيْلُ دَرْسًا = Ismail sedang membaca sebuah pelajaran.

3. FI'IL AMAR (فِعْلُ الأََمْرِ) yaitu "kata kerja perintah". Suatu bentuk dari kata kerja yang digunakan untuk memerintah.

Beberapa diantara cirinya ialah:

 Diakhiri dengan huruf “Ya Mukhothobah” yaitu huruf “Ya sukun” yang berada diakhir kata kerja yang digunakan sebagai simbol bahwasanya yang di perintah adalah wanita.

Contoh:
!اِفْعَلِيْ = lakukanlah! (diperintahkan kepada wanita).
اُكْتُبِيْ = Tulislah! (diperintahkan kepada wanita).

 Akhir katanya berharakat sukun yang mana hal ini digunakan sebagai simbol bahwasanya yang di perintah adalah pria.

Contoh:
! اِفْعَلْ = lakukanlah! (diperintahkan kepada pria).
! اُكْتُبْ = Tulislah! (diperintahkan kepada pria).



Read More......
Related Posts with Thumbnails